Sunday, 21 September 2014

Kemiskinan Salah Satu Musuh Islam

ayo..kita bantu saudara kita ini!!!!
Rasulullah SAW pernah bersabda :orang beriman yang miskin akan mudah kufur atau mudah jatuh ke neraka (HR. Muslim)
Allah lebih senang melihat orang mukmin yang kuat iman dan ekonominya dari muslim yang lemah.


Kemiskinan     dan     pengentasannya    termasuk    persoalan
kemasyarakatan, yang faktor penyebab dan tolok ukur  kadarnya,
dapat  berbeda akibat perbedaan lokasi dan situasi. Karena itu
Al-Quran  tidak  menetapkan  kadarnya,  dan  tidak  memberikan
petunjuk operasional yang rinci untuk pengentasannya.



SIAPA YANG DISEBUT MISKIN?

Dalam  Kamus  Besar  Bahasa Indonesia, kata "miskin" diartikan
sebagai tidak berharta benda; serba kekurangan (berpenghasilan
rendah).  Sedangkan  fakir diartikan sebagai orang yang sangat
berkekurangan; atau sangat miskin.

Dari bahasa aslinya (Arab)  kata  miskin  terambil  dari  kata
sakana  yang  berarti diam atau tenang, sedang faqir dari kata
faqr yang pada mulanya berarti tulang punggung.  Faqir  adalah
orang  yang  patah  tulang punggungnya, dalam arti bahwa beban
yang dipikulnya sedemikian berat sehingga "mematahkan"  tulang
punggungnya.

Sebagai  akibat  dari  tidak  adanya definisi yang dikemukakan
Al-Quran  untuk  kedua  istilah  tersebut,  para  pakar  Islam
berbeda  pendapat  dalam  menetapkan tolok ukur kemiskinan dan
kefakiran.

Sebagian mereka berpendapat  bahwa  fakir  adalah  orang  yang
berpenghasilan kurang dari setengah kebutuhan pokoknya, sedang
miskin adalah yang berpenghasilan di  atas  itu,  namun  tidak
cukup   untuk  menutupi  kebutuhan  pokoknya.  Ada  juga  yang
mendefinisikan sebaliknya, sehingga menurut mereka keadaan  si
fakir relatif lebih baik dari si miskin.

Al-Quran  dan hadis tidak menetapkan angka tertentu lagi pasti
sebagai ukuran kemiskinan, Al-Quran menjadikan
setiap orang yang memerlukan sesuatu sebagai fakir atau miskin
yang harus dibantu.

Yusuf Qardhawi, seorang ulama kontemporer, menulis:

   Menurut pandangan Islam, tidak dapat dibenarkan
   seseorang yang hidup di tengah masyarakat Islam,
   sekalipun Ahl Al-Dzimmah (warga negara non-Muslim),
   menderita lapar, tidak berpakaian, menggelandang (tidak
   bertempat tinggal) dan membujang.

Di  tempat  lain,  Yusuf  Qardhawi  menyatakan   bahwa   biaya
pengobatan  dan  pendidikan pun termasuk kebutuhan primer yang
harus dipenuhi.

FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN

Memperhatikan akar kata "miskin" yang disebut di atas  sebagai
berarti  diam atau tidak bergerak diperoleh kesan bahwa faktor
utama penyebab kemiskinan adalah sikap berdiam  diri,  enggan,
atau  tidak  dapat  bergerak dan berusaha. Keengganan berusaha
adalah   penganiayaan   terhadap    diri    sendiri,    sedang
ketidakmampuan    berusaha   antara   lain   disebabkan   oleh
penganiyaan  manusia  1ain.   Ketidakmampuan   berusaha   yang
disebabkan oleh orang lain diistilahkan pula dengan kemiskinan
struktural. Kesan ini lebih jelas lagi bila diperhatikan bahwa
jaminan rezeki yang dijanjikan Tuhan, ditujukan kepada makhluk
yang dinamainya  dabbah,  yang  arti  harfiahnya  adalah  yang
bergerak.

No comments:

Post a Comment